Cara Menyembuhkan Penyakit Ain: Ciri-Ciri & Doa Ruqyah Mandiri
Penyakit Ain itu nyata dan bisa menimpa siapa saja. Kenali ciri-cirinya dan pelajari cara menyembuhkan penyakit Ain dengan doa-doa yang diajarkan Rasulullah SAW.
Ust. Ahmad Faris
Penulis
Pernahkah Anda merasa tiba-tiba sakit tanpa sebab medis yang jelas, malas beribadah, atau anak yang tadinya ceria tiba-tiba rewel terus-menerus? Waspadalah, bisa jadi itu tanda Penyakit Ain.
Rasulullah SAW bersabda: “Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa mendahuluinya” (HR. Muslim).
Ain adalah pandangan mata yang disertai kekaguman atau kedengkian yang bisa membahayakan orang lain. Jangan khawatir, Islam memberikan solusi lengkap untuk mengatasinya. Simak cara menyembuhkan penyakit Ain berikut ini.
Ciri-Ciri Terkena Penyakit Ain
Sebelum mengobati, kenali dulu gejalanya. Biasanya meliputi:
- Fisik: Sakit kepala berpindah-pindah, wajah pucat, keringat berlebih di malam hari, sering menguap saat sholat.
- Emosional: Mudah marah, cemas berlebihan, dada terasa sesak/sempit.
- Perilaku: Anak kecil rewel tanpa sebab, mendadak malas bekerja atau belajar.
Langkah Penyembuhan (Ruqyah Mandiri)
1. Mandi dari Bekas Wudhu Pelaku (Jika Diketahui)
Jika Anda tahu siapa orang yang memandang Anda (misalnya puji-pujian berlebihan dari seseorang), mintalah orang tersebut untuk berwudhu. Lalu, tampung air bekas wudhunya dan guyurkan ke tubuh penderita Ain dari arah belakang.
Ini adalah cara paling cepat yang diajarkan Nabi SAW. Namun, seringkali kita tidak tahu siapa pelakunya. Maka, gunakan cara kedua.
2. Ruqyah dengan Ayat Al-Qur’an
Lakukan ini dengan penuh keyakinan di tempat yang suci.
Bacaan Utama:
- Surah Al-Fatihah (7x)
- Ayat Kursi (3x)
- Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas (3x) - Tritunggal pelindung (Mu’awwidzatain).
Setiap selesai membaca, tiupkan ke telapak tangan lalu usapkan ke seluruh tubuh yang bisa dijangkau, atau tiupkan ke air putih untuk diminum/dimandi.
3. Doa Khusus Penyakit Ain
Ini doa yang dibacakan Rasulullah kepada cucunya (Hasan & Husain) untuk perlindungan:
أُعِيذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“U’idzuka bikalimatillahit tammah, min kulli syaithanin wa hammah, wa min kulli ‘aynin lammah.”
Artinya: “Aku memohon perlindungan untukmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala gangguan setan dan binatang berbisa, serta dari pandangan mata yang jahat.”
Pencegahan Itu Lebih Baik
Agar tidak terkena lagi di kemudian hari:
- Dzikir Pagi Petang: Ini benteng utama seorang Muslim.
- Ucapkan “MasyaAllah Tabarakallah”: Saat melihat sesuatu yang mengagumkan (baik milik sendiri atau orang lain), biasakan memuji Allah agar kekaguman kita tidak menjadi Ain bagi orang lain.
- Jangan Pamer Berlebihan: Kurangi memposting kenikmatan atau foto anak secara berlebihan di media sosial tanpa ucapan MasyaAllah.
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dan keluarga dari kejahatan pandangan mata.